Minggu, 31 Juli 2016

SAYA MALU SENDIR

Lama saya merenung. Tentang diri sendiri tp mungkin juga dirasakan oleh org muda lainnya. Tentang kita yang lahir dr kampus, lalu bekerja dalam satu perusahaan atau instansi pemerintahan. Terima upah setiap bulannya. Aman. Tapi ketika kita merasa aman, kala itulah sebenarnya kita betul betul tdk aman.
Jauh jauh sebelumnya saya sudah tahu bahwa kalau mau sukses finansial harus berwira usaha. Titik. Itu saja. Nabi Muhammad mengingatkan itu ratusan tahun silam. Tapi hanya sebatas tahu. Sampai saat ini beraniku tak pernah penuh u memulai. Saya malu sendiri, tdk sanggup menaklukkan takut itu.
Padahal sangat banyak anak muda bangsa yg berhasil membusungkan dadanya dengan berwirausaha. Diantaranya Faldi Adisajana di Bandung misalnya. Diusianya ke 23 tahun, ia berhasil menyulap lumut jadi boneka unik dan cantik. Saat ini ia berhasil meraup omset 30 sampai 50 juta perbulannya. Bagaimana saya tdk malu.
Nadiem Makarim, seorang pengusaha muda Indonesia yg sukses membaca peluang online. Ia mendirikan PT. GO-JEK sebagai perusahaan jasa transportasi dngan menggunakan ojek dengan segala kemudahan. Ia mendirikan perusahaan teknologi itu diusianya yg ke 27 tahun. Malu saya.
Satu lagi, Tokopedia, sebuah startup jual beli online yang menghubungkan penjual dan pembeli diseluruh Indonesia dengan biaya gratis. Startup itu resmi berdiri 6 Februari tahun 2009 kemarin. Lalu tanggal 17 Agustus kemudian, Tokopedia resmi diluncurkan ke publik setelah mendapatkan suntikan dana dari para Investor. Tokopedia bahkan mendapatkan penghargaan sebagai e-commerce terbaik di Indonesia dari Bubu Awards.
Perusahaan tersebut tak lain didirikan oleh seorang pemuda bernama William Tanuwijaya, ia lahir di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara pada tanggal 18 November 1981. Bayangkan. Diusianya ke 28 tahun ia berhasil mendirikan perusahaan.
Bagaimana saya tdk malu sendiri dengan mereka mereka tadi. Org org yang tdk terkurung dlm zona nyaman. Mereka keluar dr rasa nyaman itu lalu masuk ke sebuah lembah. Lembah yg di dalamnya terdapat banyak peluang dan ancaman. Dengan memaksimalkan sumber daya yg ada mereka menjemput peluang peluang yg ada dan mengubur ancaman dalam dalam.
Tukamasea, 26 Juli 2016

Tidak ada komentar: