Minggu, 01 Maret 2015

INI ALASAN SOEKARNO HARUS DIBUNUH

Mungkin nama Soekarno sudah mulai pudar dalam ingatan anak bangsa, apalagi bagi generasi muda yang jarang membuka lembaran sejarah secara kritis. Kalaupun nama beliau tidak hilang dalam ingatan kita hari ini tapi pengkaburan sejarah yang dilakukan oleh kelompok yang tidak menghargai Vounder Father bangsa Indonesia tersebetut telah berhasil membuat kita bertanya betulkah beliau seorang komunis yang ekstrim didevinisikan sebagian orang “tidak bertuhan” sebagaimana cerita-cerita dalam buku sejarah Indonesia persi Soeharto.

Dalam tulisan singkat ini, saya tidak bermaksud untuk membongkar sejarah pengkaburan identitas Soekarno sehingga dicap sebagai seorang Komunis atau Ateis (mudah-mudahan lain kali), saya hanya akan mencoba menulis kehebatan seorang proklamator kemerdekaan Indonesia, talenta politik Internasional yang dikaruniakan tuhan padanya yang kemudian menggiring dirinya sendiri untuk ditakdirkan mati terbunuh di tangan manusia peliharaannya sendiri.

Soekarno merupakan sosok pemimpin yang sangat disegani di Asia Tenggara bahkan di seluruh dunia. Semenjak kepemimpinannya, nama Indonesia melambung tinggi dikanca internasional. Bahkan konon cerita, setiap pemilihan presiden dan perdana mentri dilakukan di Negara-negara tetangga, para calon tidak percaya diri maju mencalonkan sebelum memperoleh restu ayah dari seorang Megawati tersebut.

Kekuatan politik yang dimiliki menjadikannya penguasa sampai 20 tahun di tanah air Indonesia. Semenjak kepemimpinannya sebagai presiden di Repubik Indonesia (RI) Soekarno paling anti dengan konsep Kapitalisme yang sementara menancapkan kukunya di negra-negara Barat terutama Amerika Serikat. Namun perlawan yang terus diperlihatkan Soekarno terhadap Amerika Serikat justru menjadi bom waktu untuk menghancuran kekuasaan yang dibangun Soekarno bahkan menghabisi nyawanya

Kemampuan Soekarno dalam menyatukan tiga pilar NKRI pada masanya menjadi kekuatan tak tertandingi di bangsa ini. Soekarno sengaja mengorganisir kelompok Abangan dalam satu organisasi Partai Nasional Indonesia (PNI) mengakomodir kelompok Komunis Indonesia dalam organisasi Partai Komunis Indonesia (PKI). Selanjutnya orang yang pernah dekat dengan Kahar Mudzakkar tersebut turut menghimpun para ulama traisional dalam partai Nahdlatul Ulama (NU).

Ketiga kekuatan politik di atas selanjutnya menjelma menjadi  segitiga emas politik persi Soekarno untuk memperkuat kekuatan politik nasional maupun lokal dan menjaga kekuatan politik kanca Internasional, selanjutnya disebut sebagai gerakan Nasionalism-Agamism-Komunism (NASAKOM). 

Di sisih lain, Soekarno sejak kepemimpinannya tidak pernah merespon baik terhadap mashab ekonomi sekaligus mashab politik yang sangat jauh dari nilai-nilai Sipakatau,  yaitu kapitalisme, menurutnya kapitalisme merupakan mashab ekonomi dunia yang hanya mengangkat orang kaya semakin kaya dan mencekik rakyat jelata yang terlanjur miskin. Respon negative orator ulung bangsa Indonesia terhadap kapitalisme tersebut ternyata mengundang rencana busuk negara Asing melalui Central Internasional Agent (CIA) untuk menyusun skenario kudeta bapak Negara Indonesia tersebut.

ALASAN KUAT SOEKARNO HARUS DI BUNUH
Soekarno di bunuh, tak banyak yang menduga sebelumnya, nasib deklator kemerdekaan Indonesia sedemikian malangnya, orang yang sejak masa muda menghabiskan waktu untuk memikirkan bagaimana Indonesia keluar dari cengkraman kolonialisasi, orang yang keluar masuk penjara, bahkan diasingkan kemana-mana karena melakukan konsolidasi pra kemerdekaan Indonesia ini harus mati di tangan anak negerinya sendiri.

Beliau dipaksa keluar dari istana Negara hanya membawa pakaian yang dikenakannya, kemudian beliau dijadikan Soeharto sebagai tahanan politik sampai akhir hayatnya. Usia yang semakin tua membuat tubuh Soekarno tak tahan dengan serangan penyakit, ditambah lagi dengan sikap dan pelayanan resim Soeharto terhadapnya, dalam usia tua, seharusnya ia memperoleh layanan kenyamanan hidup untuk, tinggal di rumah bersama anak cucunya menikmati kemerdekaan yang sudah menjadi hasil keringatnya.

Pada saat sakit beliau bukannya dirawat di tempat yang selayaknya sebagai seorang mantan presiden atau minimal dirawat selayaknya sebagai seorang warga Negara Indonesia, beliau dirawat di tempat yang tidak layak, beliau bahkan dirawat bukan oleh seorang dokter ahli kesehatan tapi oleh seorang dokter hewan hingga mati di pangkuan pacar politiknya, sahabat dan saudaranya Bung Hatta. Beginilah cara Soeharto membunuh tawanan politiknya secara perlahan tapi kejam, inilah cara pendosa bangsa Indonesia selama 32 tahun menghabisi bapak Bangsa Indonesia yang seharusnya dia hormati.

Mengapa nasib Soekarno sedemikian mengerikannya? Pertanyaan ini bukan untuk melucuti kelemahan tokoh revolusi Indonesia tersebut, pertanyaan ini akan mengantarkan kita pada kenyataan bahwa beliau merupakan mutiara sekaligus karang Indonesia yang dicintai sekaligus disegani oleh negera-negara lain karena ketanguhannya.

Soekarno menolak keras bantuan BD dan IMF
Semoga kita masih ingat dengan lembaga keuangan bersaudara yang dibentuk di Amerika Serikat tahun 1944 yaitu Word Bank (bank dunia) dan International Money Found (IMF) di Breetton woods yang sampai saat ini mencekik Indonesia. Menurut Buku Saku Perkembangan Utang Negara Edisi Oktober 2010, jumlah seluruh utang pemerintah mencapai US$ 185,3 milyar. Bila dirupiahkan dengan kurs Rp 9000/ US dollar, maka utang negara kita mencapai Rp 1.667,70 trilyun. Jika dibagi jumlah penduduk Indonesia 237,556 juta jiwa berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, maka setiap penduduk Indonesia memikul utang negara sebesar Rp 7 juta.

Keduanya sengaja dibentuk sebagai persiapan untuk mencenkram atau menjajah Negara-negara bekas jajahan seperti Indonesia dengan konsep baru, bukan dengan senjata dan meriam tapi dengan memberikan pinjaman uang untuk membangun perekonomian dan infra struktur negera yang hancur karena peperangan yang berkepanjangan.

Soekarno dengan lantangnya menolak bantuan uang berupa pinjaman dari kedua lembaga keuangan dunia tersebut di atas. “bawa uang dan IMF mu ke neraka” ungkap Soekarno pada pemerintah Amerika Serikat saat ditawari pendanaan pasca kemerdekaan Indonesia. Soekarno sangat paham latar belakang BD dan IMF dibentuk, keduanya akan menjelma menjadi neokolonialisme dunia dengan tawaran pinjaman dan ia lebih memilih membangun Indonesia dengan cara kerjasama internasional yang sifatnya bukan pinjaman melainkan jual beli.

Soekarno keluar dari PBB
Persatuan Bangsa-bangsa merupakan lembaga internasioanl sebagai perhimpunan Negara-negara. Semua Negara yang tergabung didalamnya akan melakukan kerja sama dalam hal pertahanan nasional. Namun pembacaan Soekarno berbeda, PBB sengaja dibentuk untuk memegang Negara-negara baru merdeka secara politis, AS sengaja membentuk lembaga ini sebagai alat untuk mengontrol semua kebijakan-kebijakan pemerintah setiap Negara yang tergabung di dalamnya. Dengan kesadaran itu sahabat baik Bung Hatta ini memutuskan Indonesia keluar dari gerbong PBB pada tahun 1965

Soekarno membentuk Non-blok
Masa pemerintahan Soekarno bersamaan dengan prahara perang dingin dunia, antara Unisoviet dengan AS terjadi perang kepentingan yang tidak diperlihatkan dengan gencatan senjata melainkan dengan penguasaan ideology masing-masing Negara. Unisoviet dengan ideology Komunisme dan AS dengan ideology Kapitalisme, kedua ideology tersebut merupakan ideology besar dunia yang bersaing dengan membentuk dua blok yaitu blok Barat (kapitasime) dan blok Timur (Komunisme).

Diblok Barat tergabung Negara Amerika Serikat CS sedangkan di kubu blok Timur tergabung Unisoviet, Polandia dan lain lain. Pada saat bersamamaan, Soekarno dengan talenta politik Internasionalnya tidak memilih bergabung dalam salah satu blok di atas, ia justru melakukan maneuver politik global dengan membentuk blok baru yaitu Non-blok. Indonesia sebagai Negara yang memprakarsai lahirnya gerbong baru dunia ini yang didalamnya tergabung Negara-negara besar seperti Indonesia, India, Mesir dll.

Soekarno berkeinginan menasionalisasi perusahaan Asing
Soekarno tidak hanya lihai dalam berpolitik tapi juga jelih melakukan kerja sama dalam bidang ekonomi, salah satu kebijakan ekonomi Soekarno adalah ingin menasionalisasi perusahaan-perusahaan Asing yang beroperasi di Indonesia. Ia ingin Indonesia sebagai pemegang saham terbesar di masing-masing perusahaan, bahkan beliau membatasi waktu beroperasi setiap perusahaan asing. Dalam batas waktu tertentu perusahaan asing yang berdiri di Indonesia harus menjadi miliki pemerintah Indonesia

Soekarno merawat tumbuhnya Komunis
Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan partai yang memiliki kekuatan politik yang besar di Indonesia. Untuk menguatkan kekuasaannya, Soekarno memelihara partai yang secara ideologis berkiblat di blok Timur tersebut. tidak hanya itu, Soekarno juga mengimpor senjata dan peralatan perang lainnya dari Unisoviet. Ini merupakan langkah politik Soekarno yang dinilai pemerintah AS sangat keterlaluan dan harus dibumi hanguskan.

Soekarno pertahankan kekuatan politik local (NU dan PNI)
Salah satu yang memperkuat kekuasaan Soekarno adalah kemampuannya membentuk politik segitiga emas Indonesia yaitu dari kelompok agamis yang tergabung dalam partai Nahdlatul Ulama (NU), kelompok Abangan yang tergabung dalam Partai Nasional Indonesia (PNI) dan kelompok Komunis yang sejak pra kemerdekaan sudah mengakar di Indonesia tergabung dalam Partai Komuni Indonesia (PKI).

Soekarno sepertinya memperoleh wangsit untuk tetap mempertahankan kekuatan politik local agar ada yang bisa membatasi peran politik PKI. Dan itu benar adanya, dengan PNU dan PNI kekuatan politik Internasional Komunisme dapat disterilakan di pemerintahan maupun di masyarakat Indonesia

Keenam alasan di atas merupakan sebagian dari banyak kekuatan politik Soekarno yang menjelma jadi ketakutan bagi Negara-negara siangan Indonesia, sehingga jika tidak secepatnya diamputasi maka bisa menjadi arus besar dunia dari Timur yang bisa mengembalikan kejayaan kerajaan Nusantara.

Maros, 28 Februari 2015


Safaruddin

Tidak ada komentar: